TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
KEBUDAYAAN MELAYU-RIAU
Zahrannisa Kurnia Putri
1PA09
1C514634
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Riau merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang berada di pulau
Sumatra. Sejarah mencatat bahwasanya riau merupakan salah satu daerah yang
pernah mencapai kejayaan dimasa lampau dengan adanya bukti sebagai daerah yang
memiliki peradaban melayu. Pada dahulu tercatat ada beberapa kerajaan yang
berada di daerah Riau diantaranya Kerajaan Indragiri, Kerajaan Palalawan,
Kerajaan Siak Indrapura,Dan Kerajaan Riau-Lingga.
Bukti peninggalan sejarah melayu di Riau sampai
sekarang masih bisa kita lihat bahkan dipelihara oleh pemerintah Riau, peninggalan-peninggalan
itu dijadikan aset bagi Riau dalam mengembangkan budaya melayu Riau.
Peninggalan-peninggalan tersebut dijadikan tempat-tempat pariwisata yang bisa
dilihat oleh masyarakat yang ingin lebih mengenal budaya melayu baik itu
masyarakat Riau atau pun masyarakat lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Riau Dan Budaya Melayu
Budaya melayu merupakan ciri khas dari daerah melayu
yang dihasilkan dalam kehidupan orang-orang melayu. Budaya yang ada sejak
dahulu kala sejak awal keberadaan orang melayu. Salah satu daerah yang
ditemapati orang-orang melayu adalah propinsi riau. Namun memasuki abad 21 ini
daerah riau sudah terbagi menjadi dua propinsi yaitu riau daratan yang ibu
kotanya adalah pekanbaru dan kepulauan Riau yang ibu kotanya tanjung pinang.
Walaupun sudah terpecah menjadi dua propinsi namun pada hakikatnya tetaplah
sebagai propinsi riau yang kaya akan budaya melayu serta
peninggalan- peninggalan sejarah melayu.
Sebagai propinsi yang mayoritas penduduknya adalah
orang melayu, riau menjadi pusat pariwisata yang unik bagi orang-orang yang
ingin mengenal budaya dan kehidupan orang-orang melayu. Banyak sekali pusat
pariwisata di riau ini baik itu peninggalan sejarah, perpustakaan melayu,
maupun kondisi alam, serta adat istiadat orang melayu yang unik dan
mengagumkan.
2.
KONDISI GEOGRAFIS
• Provinsi Riau
Daerah Provinsi Riau yang terletak antara 10 5’ Lintang Selatan dengan
20 25’ Lintang Utara dan 1000 dengan 1050 45’ Bujur Timur, sebelah utara
berbatasan dengan provinsi Sumatera Utara dan Selat Malaka, sebelah selatan
berbatasan dengan Provinsi Jambi, sebelah timur berbatasan dengan Selat Malaka,
Selat Singapura dan Laut Cina Selatan, dan sebelah barat berbatasan dengan
Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Sumatera Utara.
•LOKASI PROVINSI
RIAU
Yang dinamakan penduduk asli di daerah ini adalah penduduk Suku
Melayu.Di samping itu terdapat pula suku-suku terbelakang yaitu Suku Sakai dan
Suku Akit yang terdapat di Kabupaten Bengkalis, Suku Talang Mamak di Inderagiri
Hulu, Suku Bonai di Kabupaten Kampar dan Suku Orang Laut di Kabupaten Kepulauan
Riau.
3.
BAHASA
• Bahasa
yang dipakai adalah bahasa resmi yaitu Bahasa Indonesia dan ada juga yang
menggunakan bahasa Melayu.
• Bahasa
Melayu Riau mempunyai sejarah yang cukup panjang, karena pada dasarnya Bahasa
Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
4.
SISTEM PENGETAHUAN
Dalam kehidupan sosial, pengetahuan ini berpengaruh pada
beberapa hal, antara lain:
1. Sikap
sederhana
2.
Menguatnya iman kepada Tuhan
3.
Kedekatan pada alam
5.
SISTEM KEMASYARAKATAN
•
Pimpinan dalam kesatuan hidup setempat
•
Hubungansosialdalamkesatuanhidup setempat
• Stratifikasi Sosial
- Dasar-dasar stratifikasi social
- Perubahan dalam stratifikasi social
6.
SISTEM RELIGI
Penduduk daerah Riau umumnya adalah pemeluk agama Islam yang taat.Agama
Islam di daerah ini telah dianut penduduk sejak masuknya agama Islam yang
diperkirakan sejak abad ke-11 dan 12 M.
7.
SISTEM KEPERCAYAAN
•
Kepercayaankepada dewa-dewa
•
Kepercayaankepada makhluk-makhluk halus
•
Kepercayaankepada kekuatan gaib
•
Kekuatankepada kekuatan-kekuatan sakti
8.
SISTEM MATA PENCAHARIAN HIDUP
Bagi orang Melayu yang tinggal di desa, mayoritasnya menjalankan
aktivitas pertanian dan menangkap ikan.Aktivitas pertanian termasuk
mengusahakan tanaman padi, karet, kelapa sawit, kelapa, dan tanaman campuran
(mixed farming).Orang Melayu yang tinggal di kota kebanyakannya bekerja dalam
sektor dinas, sebagai pekerja di sektor perindustrian, perdagangan,
pengangkutan, dan lain-lain.
9.
CIRI KHAS BUDAYA RIAU
A. Rumah Adat
Rumah adat daerah Riau bernama Selaso Jatuh
Kembar.Rumah ini merupakan tempat tinggal para datuk, pemangku adat. Ruangan
rumah terdiri dari: ruangan besar yang dipergunakan untuk tempat tidur, ruang
bersila, anjungan dan dapur. Tiang-tiang rumah, sirip atap, loteng, tangga dan
alasnyasemua berhiasan ukiran.Ukirannya mempunyai corak yang berbeda-beda
antara yang satu dengan yang lainnya.Ruang adat ini dilengkapi pula
dengan Balai Adat yang dipergunakan untuk untuk pertemuan dan
musyawarah adat.
Selaso
Jatuh Kembar
Pakaian adat yang dipakai
kaum pria dari Riau adalah tutup kepala atau destar, baju model teluk belanga
dengan kain yang melingkar di tengah badan dan bercelana panjang yang disuji.
Pakaian adat yang dikenakan
wanitanya adalah baju kurung yang disuji (dibordir), berselempang kain bersuji
serta berkain songket. Perhiasan yang dipakainya adalah anting-anting, gelang
dan cincin
SONGKET MELAYU
C. Senjata Tradisional
Senjata Tradisional yang
terkenal dinamakan Pedang Jenawi. Pedang ini biasanya
dipergunakan oleh panglima perang, sedangkan para prajuritnya memakai
klewang.Selain klewang para prajurit yang dipersenjatai pula dengan tombak.
Ada pula senjata yang
dinamakan Badik Tumbuk Lada. Badik ini mempunyai wilahan yang sama dengan
keris, namun agak pendek. Badik digunakan untuk keperluan sehari-hari dan untuk
berperang.Maka badik sering pula diberi zat yang mengandung racun.Telah pula
diadatkan, bila badik telah ditarik dari sarungnya, maka haruslah
ditikamkan.Bila sasarannya tidak ada, maka badik ditikamkan pada suatu benda
atau binatang Barulah kemudian badik dimasukkan kembali pada sarungnya
D. KESENIAN
GAMBUS
GENDANG MELAYU
E. MAKANAN
LEMANGBELACAN
BOLU KEMOJO
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Daerah Provinsi Riau yang terletak antara 10 5’ Lintang Selatan dengan
20 25’ Lintang Utara dan 1000 dengan 1050 45’ Bujur Timur, sebelah utara
berbatasan dengan provinsi Sumatera Utara dan Selat Malaka, sebelah selatan
berbatasan dengan Provinsi Jambi, sebelah timur berbatasan dengan Selat Malaka,
Selat Singapura dan Laut Cina Selatan, dan sebelah barat berbatasan dengan
Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Sumatera Utara.
Penduduk daerah Riau umumnya adalah pemeluk agama Islam yang taat.Agama
Islam di daerah ini telah dianut penduduk sejak masuknya agama Islam yang diperkirakan
sejak abad ke-11 dan 12 M.
Kerukunan merupakan cirri khas dari masyarakat kampung- kampung
tersebut. Adanya kerukunan ini bukan disebabkan karena paksaan dari luar berupa
sangsi-sangsi hukuman yang keras, tetapi memang timbul dari hati nurani yang
dipengaruhi oleh norma- norma yang hidup dimasyarakat itu.
Sistem pengetahuan yaitu mengenai pengetahuan alam sekitar, tentang
bahan mentah/ galian, dan tentang kelakuan dengan sesama manusia.
Bahasa yang dipakai adalah bahasa resmi yaitu Bahasa Indonesia dan ada
juga yang menggunakan bahasa Melayu.
Salah satu kesenian Riau adalah teater. Teater merupakan sebuah karya
seni yang kompleks, karena di dalamnya juga terdapat unsur-unsur kesenian lain.
Orang Melayu yang tinggal di desa, mayoritasnya menjalankan aktivitas
pertanian dan menangkap ikan. Orang Melayu yang tinggal di kota kebanyakannya
bekerja dalam sektor dinas, sebagai pekerja di sektor perindustrian,
perdagangan, pengangkutan, dan lain-lain.
Sejak zaman bahari masyarakat Melayu Riau sudah memiliki bermacam cara
untuk memenuhi keperluan hidup.Artinya sejak masa lampau masyarakat Melayu Riau
telah menguasai teknologi.Teknologi ini diklasifikasi menjadi teknologi
pertanian, pernikahan, peternakan, pertukangan, perkapalan, pertambangan, dan
pengolahan bahan makanan.
B. SARAN
• Dibandingkan dengan pembangunan fisik,
perhatian terhadap kesenian agak jauh tertinggal. Selain mementingkan
pembangunan fisik, pembangunan spiritual di daerah ini hendaknya digalakkan
pula. Melalui sandiwara dan media seni lainnya, pesan-pesan pembangunan dapat
disampaikan dengan baik. Untuk itu diperlukan pengadaan naskah-naskah yang
dapat menunjang tujuan tersebut.
• Sehingga kebudayaan Melayu-Riau tetap
terpelihara dengan baik tanpa menghilangkan kebudayaan- kebudayaan aslinya.